1. Gambaran Umum Perum Perhutani
Perum
Perhutani adalah Perusahaan Umum Kehutanan Negara yang merupakan Perusahaan
Kehutanan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki luasan areal kelola
2.446.907,27 ha, yang terbagi atas hutan produksi, hutan lindung dan
hutan dengan fungsi lain. Perum
Perhutani mempunyai Visi menjadi perusahaan unggul dalam pengelolaan hutan
lestari. Misi Perhutani
yaitu mengelola sumber daya hutan secara lestari, meningkatkan manfaat
pengelolaan sumber daya hutan bagi seluruh pemangkuan kepentingan dan
menyelenggarakan bisnis kehutanan dengan prinsip good corporate govermance. Perum
Perhutani terbagi menjadi 3 divisi pengelolaan dengan 57 Kesatuan Pemangkuan
Hutan (KPH) yaitu Divisi Jawa Tengah
dengan 20 KPH, Jawa Timur 23 KPH dan Jawa Barat 14 KPH.
2. Lokasi KPH Pekalongan Barat dan Luasan
Kesatuan
Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibawah naungan
pengelolaan Perum Perhutani yang bergerak di bidang pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu (HHK) dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yaitu getah pinus (Pinus merkusii), pinus (Pinus oocarpa) dan hasil hutan dengan
fungsi lain. KPH Pekalongan Barat
merupakan bagian dari Perum Perhutani
Divisi Regional Jawa Tengah yang terbagi atas 5 Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan
(BKPH) atau Bagian Hutan (BH), yaitu BKPH Moga, Bumi Jawa, Bantarkawung,
Paguyangan dan Salem. KPH Pekalongan
Barat dikepalai oleh seorang KKPH. Setiap
BKPH dikepalai oleh seorang KBKPH. Setiap
BKPH memiliki Resort Pemangkuan Hutan (RPH) yang dikepalai oleh KRPH. Setiap RPH memiliki beberapa mandor Perhutani yang bertanggung jawab di lapangan sesuai
tugasnya.
Lokasi
KPH Pekalongan Barat secara geografis terletak pada 1080 04’ 32’’- 1090
28’ 51’BT dan 70 19’ 38’’- 70 48’ 5’’ LS. Sedangkan secara administratif terletak di
tiga kabupaten yaitu Kabupaten Brebes, Tegal dan Pemalang. KPH Pekalongan Barat memiliki areal kelola yang terbagi pada Kabupaten Brebes seluas 27.201,7 ha atau sebesar 66,76 %, Kabupaten
Tegal dengan luasan 8.0367,41
ha atau sebesar 24,54 % dan pada daerah Pemalang seluas 5.174,65 ha atau
sebesar 12,70 %. Luasan total KPH Pekalongan Barat adalah seluas 40.743,76 ha.
3. Pembagian Areal Kerja
Untuk mengoptimalkan fungsi dan manfaat wilayah hutan serta penyusunan
Rencana Kerja Tahunan (RTT) maka dinilai perlu adanya pembagian areal kerja di
KPH Pekalongan Barat. Pembagian areal kerja
tersebut meliputi pembagian kerja berdasarkan fungsi daerah. Pembagian wilayah kerja tersebut dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Luasan wilayah kerja berdasarkan wilayah kabupaten
dan fungsinya di KPH Pekalongan Barat.
Kabupaten
|
SA/HW
|
HL (ha)
|
HPT (ha)
|
HP (ha)
|
Alur (ha)
|
Jumlah
|
%
|
Brebes
|
48,5
|
3.803,8
|
17.521,8
|
5.726,6
|
151,97
|
27.252,67
|
66,80
|
Tegal
|
3,7
|
4.611,3
|
3.703,4
|
1.733,3
|
43,06
|
10.094,77
|
24,74
|
Pemalang
|
3,5
|
1.801,4
|
617,2
|
1.016,9
|
11,37
|
3.450.32
|
8,46
|
Jumlah
|
55,7
|
10.216,5
|
21.842.4
|
8.476.8
|
206.40
|
40.797,76
|
100
|
Berikut peta wilayah dan pembagian areal kerja KPH
Pekalongan Barat.
Gambar 1. Peta
wilayah, letak, luasan dan pembagian areal kerja di KPH Pekalongan Barat.
4. Topografi dan
Kelerengan
Setiap BKPH di KPH Pekalongan Barat memiliki
topografi dan kelerengan yang berbeda-beda di setiap lokasi. Sebagian besar topografi KPH Pekalongan Barat berupa
bukit dan gunung yang terbelah oleh alur-alur sungai dari mata air puncak Gunung
Slamet, sehingga membentuk lipatan-lipatan permukaan tanah berupa lembah,
jurang dan igir. Pada bagian lainnya tersusun
atas daerah yang lebih landai dan datar. Umumnya daerah yang memiliki ketinggian tempat
paling tinggi yaitu BKPH Bumi Jawa yang memiliki arah lereng ke barat laut ke
bagian selatan yang banyak dijumpai puncak gunung dan bukit
sehingga relatif topografinya lebih berat. Kelerengan BKPH Bumi Jawa berkisar antara
30-80% dengan ketinggian tempat antara 1.100 – 3.400 mdpl.
Wilayah KPH Pekalongan Barat berada
di sekitar Gunung Slamet. Luasan KPH Pekalongan
Barat sekitar 40.743,76 ha, serta dikelilingi oleh beberapa KPH lain di Jawa
Tengah. Pada bagian utara KPH Pekalongan
Barat berbatasan dengan KPH Balapulang. Bagian selatan berbatasan dengan KPH Banyumas
Barat dan KPH Banyumas Timur. Bagian
barat berbatasan dengan KPH Kuningan. Bagian
timur berbatasan dengan KPH Pemalang dan KPH Pekalongan Timur.
6. Kondisi Hidrologis
KPH Pekalongan Barat memiliki beberapa Daerah Aliran
Sungai (DAS) yang berada pada 3 BKPH atau BH, Yaitu Bantarkawung 17.733,00 ha, Bumi Ayu 9.468,70 ha dan Bumi Jawa 13.542,06 ha. Diantara DAS tersebut yaitu DAS Cacaban, Comal,
Gung, Pemali, Rambut dan DAS Waluh. Untuk
BKPH Bantarkawung hanya terdapat satu DAS yaitu DAS Pemali yang memiliki luas
17.733,00 ha. Pada BH Bumi Ayu juga memiliki
satu DAS yaitu DAS Pemali dengan Luas 9.468,70 ha. Sedangkan
BKPH Bumi Jawa memiliki enam DAS yaitu DAS Cacaban dengan Luas 1.075, 10 ha, DAS Comal dengan luas 3.176,74 ha, DAS Gung
dengan luas 7.043,24 ha, DAS Pemali dengan luas 1.681,76 ha, DAS Rambut
dengan luas 4.089,52 ha, serta DAS Waluh Dengan luas 75,70 ha.
7. Kondisi Masyarakat
KPH Pekalongan Barat dengan Sumber Daya Masyarakat
(SDM) di lima BKPH di sekitarnya memiliki potensi yang besar. Untuk melaksanakan pendampingan dan
pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, maka dibentuklah Lembaga Masyarakat Desa
Hutan (LMDH). LMDH merupakan kelembagaan
bagi masyarakat untuk bekerjasama dengan Perhutani guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Pada
BKPH Salem memiliki satu kecamatan, dengan 20 desa dan 20 LMDH. Pada BKPH Bantarkawung memiliki tiga kecamatan
dengan 18 desa dengan 18 LMDH yang terbentuk. Untuk BKPH Paguyangan memiliki tiga kecamatan
dengan 15 desa dan 15 LMDH terkait. BKPH
Bumi Jawa memiliki tiga kecamatan dengan 18 desa dengan 18 LMDH yang terbentuk.
Untuk BKPH Moga memiliki sembilan
kecamatan dengan 32 Desa dengan 32 LMDH. Sehingga total keseluruhan kecamatan
yang ada di KPH Pekalongan Barat berjumlah 16 kecamatan dengan 103 desa dan 103
LMDH yang berhasil terbentuk. Pada
umumnya kondisi pekerjaan masyarakat antara lain buruh, penyadap, petani,
pedagang dan pegawai negeri sipil.
Vegetasi utama yang ada dalam kawasan hutan Perum
Perhutani KPH Pekalongan Barat adalah jenis pinus (Pinus merkusii) dan pinus (Pinus
oocarpa) sebagai mayoritas tanaman komersial yang diusahakan. Penyebaran tanaman pinus dari yang berusia kurang
dari sepuluh tahun hingga lima puluh tahun lebih membentuk formasi hutan
tanaman dengan struktur tegakan yang homogen atau sejenis.
Selain pinus, pada kawasan produksi, juga dikenal
jenis tanaman rimba campuran, antara lain mahoni (Switenia macrophylla), mindi (Melia
azedarach), puspa (Schima wallichi),
mangga (Mangifera indica), salam (Syzygium pollyanthum), suren (Toona sureni), johar (Casia siamea), sonokeling (Dalbergia latifolia), kesambi (Schleichera oleosa), secang (Caesalpinia sappan), lamtoro (Leucaena leucocephala), flamboyan (Delonix regia), asam (Tamarindus indica), aren (Arenga pinnata), tepus (Achasma coccineum), kepuh (Sterculia foetida), kenanga (Cananga odorata), petai (Parkia speciosa), jambu (Eugenia spp.), serta tanaman lainya,
yang tidak diusahakan oleh masyarakat setempat hidup liar sebagai semak belukar.
Tumbuhan tersebut antara lain kirinyuh (Eupathorium spp.), tembelekan (Lantana camara), alang-alang (Imperata cylindrica), putri malu (Mimosa pudica), rumput-rumputan,
iwil-iwil, bambu wuluh, tepus dan pulutan. Sedangkan berbagai fauna yang terdapat di
wilayah KPH Pekalongan Barat antara lain yaitu: elang, kera ekor panjang, babi
hutan, burung tekukur, punai, tupai, landak, trenggiling, beberapa jenis ular
dan hewan lainnya.
No comments:
Post a Comment