Sunday, April 9, 2017

POLA PERILAKU HARIAN BEKANTAN (Nasalis larvatus) DI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER TAMAN MARGA SATWA RAGUNAN JAKARTA SELATAN



POLA PERILAKU HARIAN BEKANTAN (Nasalis larvatus) DI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER TAMAN MARGA SATWA RAGUNAN JAKARTA SELATAN

Imam Nur Muchlas, Agung Permada Yusuf, Lailatul Muniroh, Gunardi Joko Winarno, dan Bainah Sari Dewi.

Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung 35145 Ta. 2016/2017
ABSTRAK

Pengamatan pola perilaku harian Bekantan (Nasalis larvatus) dilakukan di Pusat Primata Schmutzer. Data dikumpulkan dengan cara pengamatan terhadap individu bekantan di dalam kandang dengan menggunakan metode Focal Animal sampling. Pengamatan menggunakan metode Focal Animal Sampling merupakan pengamatan yang dilakukan berdasarkan pengamatan pola perilaku harian bekantan tanpa dibatasi interval waktu. Bekantan (Nasalis larvatus) yang ada di Pusat Primata Schmutzer berjumlah tiga individu yang terdiri dari satu jantan dan dua betina. Pengamatan dilakukan pada tanggal 28 Desember 2016 pengamatan dimulai pukul 08.00-16.00 WIB. Perilaku yang diamati antara lain perilaku Makan, Istirahat, Berpindah dan Grooming. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan pola periaku harian Bekantan (Nasalis larvatus) dengan pola perilaku istirahat dengan persentase sebesar 40%, makan 25%, berpindah 35%, dan Grooming 0,68%.

Kata kunci :Nasalis larvatus, pola perilaku harian bekantan, Focal animal sampling, Pusat primata schmutzer, Taman Marga Satwa Ragunan.

I.       PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Bekantan (Nasalis larvatus)merupakan salah satu  primata langka dan endemik pulau kalimantan. Menurut Jatna Supriatna dan Edy Hendras Wahyono (2000) Primata adalah anggota dari ordo biologi primata atau primates. Dari sekitar 195 jenis primata yang ada, 40 jenis yang ditemukan di Indonesia, dan 24 jenis diantaranya merupakan satwa endemik di Indonesia. Bekantan hidup pada hutan rawa dan gambut yang masih terjaga kealamianya. Akibat kerusakan besar ekosistem hutan dan penyempitan habitat bekantan maka jumlah populasi bekantan terus mengalami penurunan. Lantaran populasi bekantan semakin menurun di habitat alamiahnya makapemerintah indonesia melakukan upaya perlindungan terhadap primata langka ini.Upaya yang sama juga dilakukan oleh IUCN Redlist dengan memasukkan bekantan dalam status konservasi Endangered atau terancam punah. Selain itu, CITES juga memasukkan primata langka ini dalam daftar Apendiks I yang berarti  tidak boleh diperjualbelikan.

Bekantan (Nasalis larvatus) merupakan primata yang mempunyai pola perilaku hampir sama dengan satwa famili primates lainya. Bekantan merupakan primata Arboreal yang menghabiskan waktunya di atas pohon. Bekantan adalah merupakan primata dengan pola perilaku sosial yang unik dan rumit. Bekantan juga biasa melakukan aktifitas grooming atau membersihkan tubuh dari kotoran ataupun parasit yang mengganggu. Aktifitas tersebut dapat dilakukan sendiri atau bersama-sama dengan anggota kelompoknya. Dalam kehidupannyabekantan mempunyai sistem hirarki sosial atau tingkatan kedudukan berdasarkan kekuatan individu. Biasanya setiap kelompok dipimpin oleh satu pejantan alfa atau pejantan terkuat dan berkuasa diantara anggota kelompoknya. Pejantan  alfa ini akan memberikan perlindungan terhadap anggota kelompoknya dengan membuyikan suara-suara keras ataupun menyerang musuhnya secara langsung. Selain perilaku sosial yang unik tersebut primata ini juga merupakan hewan penyebar biji. Sehingga sangat berperan penting dalam menjaga rehabilitasi hutan secara alami.

Untuk mengetahui cara perlindungan dan penanganannya di alam liar terlebih dahulu kita harus mengetahui pola perilaku hariannya. Karena setiap jenis primata memerlukan penanganan yang berbeda antara satu individu dengan individu lainya. bekantan adalah hewan endemik pulau kalimantan, maka penting tetap dipertahankan pada habitat aslinya. Maka prakikum ini sangat perlu dilakukan untuk mengetahui pola perilaku dan aktifitas hariannya di alam.


B.  Tujuan Praktikum

Tujuan dilakukanya praktikum pola perilaku bekantan antara lain adalah untuk mengetahui pola aktifitas makan, istirahat, berpindah dan grooming pada Bekantan (Nasalis larvatus)serta mengetahui persentase perilaku harian setiap individu primata yang diamati tersebut.


II.           METODE PENEITIAN


A.    Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu teropong binokuler, tally sheet, papan ujian, jam tangan atau penunjuk waktu, alattulis,dankamera. Sedangkan satwa yang dijadikan bahan pengamatan yaitu Bekantan (Nasalis larvatus).



B.     Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat dilakukanya praktikum perilaku satwa ini adalah di Pusat Primata Schmutzer Taman Marga Satwa Ragunan jakarta selatan, pengamatan ini dilakuakan pada tanggal 27-28 Desember 2016, pada pukul 07:00-17:00 WIB.


C. Cara Kerja

Cara kerja yang dilakukan pada penelitian ini yaitu:
1.      Mengamati secara langsung aktifitas bekantan denganmenggunakan metode focal animal samplingdari pukul 07:00-17:00 WIB.
2.      Mencatat pola aktifitas makan, istirahat, berpindah dan gromingbekantan pada tabel tally sheet.
3.      Menghitung aktifitas harian satwa dengan rumus yang telah ditentukan.
4.      Menganalisa pola perilaku harian bekantan.


III.   HASIL DAN PEMBAHASAN


A.    Hasil

Tabel  1. Hasil Pengamatan Bekantan Iwil (Jantan, badan Besar)
Waktu
Aktivitas
Cuaca
Ciri-Ciri
Makan
Istirahat
Berpindah
Grooming
Cerah
Mendung
Hujan
08.00-08.04





Bekantan jantan, badan besar, nama panggilan Iwil
08.04-08.10





08.10-08.12





08.12-08.20





08.20-08.41





08.41-08.58





08.58-09.00





09.00-09.08





09.08-09.10





09.10-09.22





09.22-09.24





09.24-09.30





09.30-09.31





09.31-09.57





09.57-10.10





10.10-10.30





10.30-10.36





10.36-10.50





10.50-10.58





10.58-11.11





11.11-11.35





11.35-12.00





12.00-12.30





12.30-13.02





13.02-13.10





13.10-13.15





13.15-13.22





13.22-13.38





13.38-13.44





13.44-13.50





13.50-14.25





14.25-14.29





14.29-15.30





15.30-15.34





15.34-15.38





15.38-15.41





15.41-15.44





15.44-15.54





15.54-15.55





15.55-15.58





15.58-16.00





frekuensi
9
14
17
1

Total perilaku
117
162
102
8
Persentase
30,07%
41,64%
26,22%
2,05%

Tabel 2. pengamatan aktifitas harian bekantan Ucrit (Betina, Badan Agak Kecil)
Waktu
Aktivitas
Cuaca
Ciri-ciri
Makan
Istirahat
Berpindah
Grooming
Cerah
Mendung
Hujan

08.00-08.10





Betina, badan kecil.
08.10-08.16





08.16-08.18





08.18-08.26





08.26-08.30





08.30-08.40





08.40-08.42





08.42-08.53





08.53-09.06





09.06-09.15





09.15-09.22





09.22-09.30





09.30-09.48





09.48-09.52





09.52-10.13





10.13-10.15





10.15-10.18





10.18-10.30





10.30-10.38





10.38-10.57





10.57-11.00





11.00-11.13





11.13-11.30





11.30-12.00





12.00-12.04





12.04-12.20





12.20-12.36





12.36-12.48





12.48-12.53





12.53-13.06





13.06-13.12





13.12-13.29





13.29-14.35





13.35-13.40





13.40-13.49





13.49-13.50





13.50-13.58





13.58-14.10





14.10-14.25





14.25-14.42





14.42-14.55





14.55-15.00





15.00-15.04





15.04-15.21





15.21-15.30





15.30-15.35





15.35-15.38





15.38-15.42





15.42-15.44





15.44-15.47





15.47-15.49





15.49-15.53





15.53-15.57





15.57-16.00





Frekuensi
10
20
16
0

Total Perilaku
98
171
161
0
Persentase
22,73%
39,76%
37,44%
0%










Tabel 3. pengamatan aktifitas harian bekantan Rika (Betina, Badan Agak Besar)
Waktu
Aktivitas
Cuaca
Ciri-ciri
Makan
Istirahat
Berpindah
Grooming
Cerah
Mendung
Hujan

08.00-08.10





Betina, badan agak besar.
08.10-08.17





08.17-08.21





08.21-08.26





08.26-08.33





08.33-08.43





08.43-08.46





08.46-08.50





08.50-08,55





08.55-09.03





09.03-09.10





09.10-09.20





09.20-09.25





09.25-09.30





09.30-09.47





09.47-09.51





09.51-09.58





09.58-09.59





09.59-10.03





10.03-10.05





10.05-10.14





10.14-10.24





10.24-10.35





10.35-10.40





10.40-10.50





10.50-11.00





11.00-11.15





11.15-11.31





11.31-12.00





12.00-12.02





12.02-12.06





12.06-12.40





12.40-12.50





12.50-13.01





13.01-13.08





13.08-13.40





13.40-13.49





13.49-13.50





13.50-14.10





14.10-14.18





14.18-14.25





14.25-14.42





14.42-14.55





14.55-15.03





15.03-15.20





15.20-15.30





15.30-15.33





15.33-15.35





15.35-15.38





15.38-15.43





15.43-15.44





15.44-15.47





15.47-15.50





15.50-15.54





15.54-15.58





15.58-16.00





Frekuensi
9
19
18
0

Total Perilaku
97
154
157
0
Persentase
31,18%
49,51%
50,48%
0%

B.     Pembahasan

Bekantan merupakan primata endemik Kalimantan yang memiliki cirri khas berupa hidung yang mancung yang berfungsi sebagai dayatarik bagi bekantan betina. Habitat dari bekantan merupakan daerah berawa dan payau seperti hutan mangrove. Bekantan (Nasalis larvatus) yang ada di Pusat Primata Schmutzer berjumlah tiga individu yang terdiri dari satu jantan dan dua betina. Pengamatan ini dilakukan pada tanggal 28-29 Desember 2016 pengamatan dimulai pada pukul 08.00-16.00 WIB. Perilaku bekantan yang diamati antara lain perilaku Makan, Istirahat, Berpindah dan Grooming.

Dari ketiga individu untuk bekantan yang bernama Iwil dan Ucrit adalah primate yang memang dalam satu kendang sedangkan untuk bekantan Rika di ambil dari tempat yang berbeda kemudian dijadikan satu kandang dengan dua bekantan sebelumnya.  Berdasarkan pengamatan pola  perilaku harian bekantan (Nasalis larvatus) telah didapatkan data seperti pada tabel 1. Tabel perilaku harian bekatan dengan nama tagging Iwil, individu jantan berbadan besar dan merupakan pejantan alfa. Tabel  2. Tabel perilaku harian bekantan dengan nama tagging Ucrit, adalah bekantan betina dengan badan agak kecil. Tabel 3. Tabel perilaku harian bekantan dengan nama tagging Rika, merupakan bekantan betina dengan ciri-ciri badan yang agak besar, lebih besar dari ucrit. Dari setiap individu yang diamati memiliki pola perilaku harian yang berbeda-beda seperti pada grafik diatas.

Di habitat alaminya, bekantan memakan dedaunan muda, buah, biji, dan serangga kecil. Sedangkan untuk bekantan yang ada di pusat primata Smutchser makanan dari bekantan terdiridari 23 jenis sayuran, kacang – kacangan, dan buah – buahan yang telah disediakan oleh petugas. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan akan protein di berikan asupan berupa telur rebus. Pemberian makan bekantan dilakukan pada pagi dan sore hari pada pukul 09.00 WIB, dan pukul 15.00 WIB.

Di habitat alamiah bekantan, aktifitas yang persentasenya paling besar adalah istirahat dan makan, tetapi pada pengamatan yang telah dilakukan di pusat primata schmutzer menunjukkan perbedaan yang signifikan. Perbedaan tersebut adalah perubahan pola perilaku harian bekantan menjadi dominanberpindah. Perbedaan ini menunjukkan bahwa perubahan pola perilaku harian bekantan dipengaruhi oleh padatnya aktifitas pengunjung yang lalulalang melihat bekantan di dalam kandang. Akibat suara pengunjung yang bising membuat bekantan tidak nyaman sehingga bekantan cenderung berpindah-pindah tempat.

Namun terdapat perbedaan antar jantan dan betina mengenai perilaku hariannya mulai dari makan untuk betina lebih selektiv dalam memilah makanan sedangkan untuk untuk bekantan jantan tidak,untuk perilaku istirahat bekantan betina lebih sering melakukan istirahat sedangkan untuk bekantan jantan lebih agresif berpindah .Mengapa bekantan di Pusat Primata Schmutzer lebih sering berperilaku berpindah karena di habitat aslinya mereka memiliki jangkauan yang luas untuk beraktivitas serta tidak keterbatasan dalam geraknya sedangkan bekantan yang di amati dalam keadaan terkurung oleh kendang sehingga sifat liar dari bekantan tersebut masih ada.

DAFTAR PUSTAKA


Hendras Wahyono, Edy, Jatna Supriatna. 2000.  Panduan Lapang Primata Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Kaharudin, Z. 2016. Yuk, Mengenal Lebih Jauh Mengenai Bekantan Hidung Mancung. http://www.satujam.com/bekantan-hidung-mancung/. Diakses pada 07 Januari 2017. 10.00 WIB.

 

 

No comments:

Post a Comment

Gambaran Umum Perum Perhutani dan KPH Pekalongan Barat

 1. Gambaran Umum Perum Perhutani Perum Perhutani adalah Perusahaan Umum Kehutanan Negara yang merupakan Perusahaan Kehutanan Badan ...